Home > Ibu dan Anak > Ciri-ciri Anak Stres
Ciri-ciri Anak Stres
Posted on Minggu, 02 September 2012 by Unknown
Stres dapat mempengaruhi siapa saja termasuk anak-anak. Pada anak prasekolah misalnya memisahkannya dari orangtua bisa menyebabkan stres. Sedangkan pada anak sekolah masalah akademis dan tekanan sosial bisa menjadi pemicunya. Bagaimana ciri-ciri anak yang mengalami stres?
Banyak anak yang terlalu sibuk dengan berbagai kegiatan sehingga tak sempat bermain atau bersantai sepulang sekolah. Hal ini menyebabkan anak suka mengeluh dengan sejumlah aktivitas yang membebaninya.
Karena itu orangtua harus peka terhadap apa yang dirasakan si kecil, terutama jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda dirinya mengalami stres.
Seperti dikutip dari Kidshealth, tidak selalu mudah untuk mengenali anak-anak yang mengalami stres, tapi dalam jangka waktu pendek biasanya terdapat beberapa perubahan perilaku yaitu:
- Perubahan suasana hati.
- Kelakuannya berubah atau tidak seperti biasa.
- Perubahan pola tidur atau mengalami ngompol.
- Mengalami kesulitan berkonsentrasi atau menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
- Menjadi menarik diri dan banyak menghabiskan waktu sendirian.
- Terkadang mengalami dampak pada fisiknya seperti sakit kepala atau sakit perut tanpa sebab yang jelas.
- Reaksinya berlebihan terhadap masalah-masalah kecil.
- Perubahan drastis dalam hal prestasi akademis.
- Anak diketahui sering berbohong.
- Untuk anak yang masih sangat kecil biasanya melakukan kebiasaan baru seperti mengisap jempol, memilin-milin rambut atau sering menangis.
Stres pada anak bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti:
- Mendengar orangtuanya bertengkar
- Ada masalah di sekolahnya
- Tekanan dari berbagai pihak yang menuntutnya lebih
- Mengalami sakit
- Kehilangan orang yang dicintainya
- Perceraian
- Bisa juga akibat isu-isu global (bencana alam, perang atau terorisme).
Untuk membantu anak mengatasi stres yang dialaminya, peran orangtua dan orang-orang disekitarnya merupakan hal yang penting. Orangtua sebaiknya meluangkan waktu lebih bagi anak-anaknya untuk sekedar menanyakan keadaannya dan berbicara dari hati ke hati. Selain itu faktor istitrahat dan gizi yang baik juga mempengaruhi anak dalam meningkatkan kemampuannya untuk mengatasi berbagai hal.
Kualitas waktu adalah hal yang sangat penting, semakin sering orangtua meluangkan waktu untuknya anak akan merasa bahwa orangtuanya sayang dan menganggap dirinya adalah seseorang yang penting dalam hidup orangtuanya.
Hal lain yang bisa dilakukan orangtua adalah membantu mengantisipasi beberapa kondisi yang dapat berpotensi menimbulkan stres misalnya mengurangi beberapa kegiatannya, meluangkan waktu untuk lebih mengenal karakteristik si anak, jangan terlalu berambisi menjadikan anak sesuai keinginan orangtua serta berikan pola pengasuhan yang konsisten.
Category Article Ibu dan Anak
Artikel Terkait: