Home > Wanita > Menikah di Usia Belia Berisiko Kanker Serviks
Menikah di Usia Belia Berisiko Kanker Serviks
Posted on Minggu, 02 September 2012 by Unknown
Impian menikah muda, punya pendamping, anak, rumah dan menggapai
bahagia di masa muda rasanya memang menyenangkan bagi beberapa
perempuan. Tapi hati-hati, kawin muda terutama di bawah 17 tahun justru
berisiko kena kanker serviks.
Kanker serviks (leher rahim) merupakan kanker terbanyak pada perempuan Indonesia selain kanker payudara. Setiap harinya diperkirakan ada 20 perempuan meninggal dunia karena kanker ini.
Kanker serviks (leher rahim) merupakan kanker terbanyak pada perempuan Indonesia selain kanker payudara. Setiap harinya diperkirakan ada 20 perempuan meninggal dunia karena kanker ini.
"Salah satu penyebab kanker serviks adalah
kawin di usia muda, terutama di bawah 17 tahun. Semakin muda usia
pertama kali berhubungan seks, semakin besar risiko daerah reproduksi
terkontaminasi virus," kata Dr dr Laila Nuranna, SpOG(K).
Fenomena nikah muda banyak terjadi di kampung-kampung atau daerah pedesaan, tapi saat ini tidak sedikit juga orang kota yang melakukan nikah muda.
Selain menikah muda, dr Laila juga menyebutkan faktor lain penyebab kanker serviks diantaranya wanita yang berusia 30-50 tahun, infeksi pada kelamin, banyak berhubungan seksual, merokok, kurang vitamin A/C/E.
Menurut dr Laila, kanker serviks tidak akan muncul begitu saja, tapi butuh waktu 3-17 tahun untuk menjadi kanker, gejala awalnya pun tidak akan terlihat.
"Pada tahap awal penyakit ini tidak menimbulkan keluhan atau gejala klinis. Tapi pada stadium lanjut gejalanya adalah keputihan yang berbau dan bercampur darah, pendarahan di luar haid, pendarahan setelah senggama, nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil," jelas dr Laila.
Jika kanker serviks ditemukan pada tahap prakanker, maka peluang untuk sembuh sangat besar, untuk itulah pentingnya pemeriksaan.
Pemeriksaan bisa dilakukan dengan tes pap smear, IVA, kolposkopi atau tes HPV-DNA. Saat ini juga sudah ada vaksin untuk mencegah infeksi HPV onkogenik 16 dan 18 yang diperkirakan menjadi penyebab 70 persen kasus kanker serviks di dunia.
Vaksinasi telah direkomendasikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan HOGI (Himpunan Onkologi Genekologi Indonesia) untuk dapat mulai diberikan pada remaja putri mulai usia 10 tahun.
Jadi jangan menunggu lagi, segera lakukan deteksi dini. "Vaksinasi dengan deteksi dini bersama-sama dapat mengurangi kejadian kanker serviks secara efektif," ujar dr Laila.(Referensi Sumber Bacaan)
Fenomena nikah muda banyak terjadi di kampung-kampung atau daerah pedesaan, tapi saat ini tidak sedikit juga orang kota yang melakukan nikah muda.
Selain menikah muda, dr Laila juga menyebutkan faktor lain penyebab kanker serviks diantaranya wanita yang berusia 30-50 tahun, infeksi pada kelamin, banyak berhubungan seksual, merokok, kurang vitamin A/C/E.
Menurut dr Laila, kanker serviks tidak akan muncul begitu saja, tapi butuh waktu 3-17 tahun untuk menjadi kanker, gejala awalnya pun tidak akan terlihat.
"Pada tahap awal penyakit ini tidak menimbulkan keluhan atau gejala klinis. Tapi pada stadium lanjut gejalanya adalah keputihan yang berbau dan bercampur darah, pendarahan di luar haid, pendarahan setelah senggama, nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil," jelas dr Laila.
Jika kanker serviks ditemukan pada tahap prakanker, maka peluang untuk sembuh sangat besar, untuk itulah pentingnya pemeriksaan.
Pemeriksaan bisa dilakukan dengan tes pap smear, IVA, kolposkopi atau tes HPV-DNA. Saat ini juga sudah ada vaksin untuk mencegah infeksi HPV onkogenik 16 dan 18 yang diperkirakan menjadi penyebab 70 persen kasus kanker serviks di dunia.
Vaksinasi telah direkomendasikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan HOGI (Himpunan Onkologi Genekologi Indonesia) untuk dapat mulai diberikan pada remaja putri mulai usia 10 tahun.
Jadi jangan menunggu lagi, segera lakukan deteksi dini. "Vaksinasi dengan deteksi dini bersama-sama dapat mengurangi kejadian kanker serviks secara efektif," ujar dr Laila.(Referensi Sumber Bacaan)
Category Article Serba Serbi, Wanita
Artikel Terkait:
Serba Serbi
- Perilaku Gay Menular?
- Oral Seks Meningkatkan Risiko Kanker Kepala dan Leher
- Waspada Cacing Parasit dalam Obat Diet
- Gaya Hidup di Trimester Pertama Tentukan Ukuran Bayi
- Kaporit di Dalam Kolam Renang Berbahaya?
- Orang dengan IQ Rendah Banyak Terkena Penyakit Jantung
- Cara Ampuh Berhenti Merokok
- Kecanduan Internet Bisa Sebabkan Depresi
- Kucing Mampu Prediksi 50 Kematian di Panti Jompo
- Cangkok Paru-paru Babi ke Manusia Bisa Dilakukan 2015
- Jangan Campur Obat Jantung dan Herbal
- 10 Benda Paling Kotor yang Sering Dipegang